Sahabat Ketiga
Kusambut kedatangan adik kelasku, Marina dengan suka cita ,mungkin dengan hitungan detik aku akan tinggal di kosan ini dengan Selvi temanku dan Marina yang datang hari ini.
“Mbak Niken ,aku boleh ngekos disini sama Mbak Niken?”tanyanya dengan wajah memohon
“Oh,kalau mbak boleh-boleh saja ,tapi mbak panggilkan Bu kos dulu ya.Soalnya hanya dia yang bisa menerima kamu disini.”terangku
Segera aku ke dapur ,kutemui Bu suliyati untuk membicarakan kepindahan Marina yang akan ngekos di rumah ini bersamaku
“Kamu yakin Ken,kalau dia mau satu kamar sama kamu dan Selvi?”tanyanya
“Iya,Bu.Tidak apa-apa kami tidur berdesak-desakan.”jawabku
“Kalau kamu menginginkan dia ngekos disini,ibu juga mendukungmu .Tapi ibu tanyakan dulu ke ayah dan ibuku dulu ya,Ken.”ujar Bu Suliyati
Tak lama kemudian Ayah dan Ibu suliyati datang dari bekerja di kebun ,Bu Suliyati menceritakan masalah kepindahan Marina ke rumah ini.
“Nak Niken ,kalau kamu yakin akan keputusanmu menerima kedatangan Marina di kostan ini.Kakek dan nenek menyetujui Marina ngekost disini.”jawab kakek dan nenek
“Terima kasih ,atas pengertian kakek dan nenek.”ucapku
Seusai mendiskusikan kepindahan Marina ,aku dan ibunya Bu Suliyati menemui Marina dan ibunya ,kami berempat terlibat percakapan seputar kepindahan Marina ,Akhirnya Marina dapat ngekost bersamaku dan Selvi ,hari-hari kita bertiga lalui dengan indahnya,namun semua berubah saat senin malam tepat pukul 11.00 wib,Selvi dan Marina belum tidur dan masih sibuk curhat ,aku tidur lebih dulu.Entah mengapa Selvi dan Marina tidur di ruang tamu.Aku berpura-pura tidak tahu ,namun kakiku tergerak untuk melihatnya ,saat aku melihat Selvi dan Marina tidur di ruang tamu,kakek yang tidur di depan tv terbangun.
“Kenapa Selvi dan Marina tidur di ruang tamu?”tanya kakek
“Aku tidak tahu Kek.Lebih baik kita tidur lagi .”pintaku
“Anak-anak itu tidak tahu aturan.”kesal kakek
Keesokkan malamnya,aku memutuskan untuk tidur di luar,tepatnya di depan tv yang terdapat spring bednya ,seolah tidak memahami arti kepindahan tidurku.Selvi dan Marina justru membuat kakek kesal ,saat kamis malam ,Selvi mendengar radio keramat dengan keras,hingga pukul 01.00 malam mereka terus gaduh karena Marina ketakutan mendengar suara penyiarnya dia terus berteriak histeris ,karena jenuh mendengar keributan yang diciptakan tengah malam kakek langsung memar ahi mereka berdua,dan paginya setelah aku selesai mandi kakek menceritakan keributan tadi malam,aku hanya bisa mewakili Selvi dan Marina untuk minta maaf ke kakek,malam harinya kuperingatkan Marina dan Selvi .
“Kalian ,kenapa sih kemarin malam ribut-ribut ,aku sungkan sama kakek.Aku sudah mengalah tidur di depan ,tapi kalian justru membuat kakek marah.”ucapku
“Iya ,aku sudah tahu Ken .Tadi kakek memberitahuku.”jawabnya enteng
“Seharusnya ,kalian jaga sikap.”ujarku memperingatkan
Malam ini aku putuskan tidur di dalam kamar.Aku tidak peduli dengan Marina yang tidur di bawah .Semenjak aku menasehati Selvi dan Marina ,hubungan aku ,Selvi, dan Marina .Tak lama kemudian mereka berdua kembali berulah,kipas angin,radio dan pompa air rusak karena terus dipakai dan tidak pernah di matikan ,kakek dan nenek marah karena tagihan listrik terus naik.Akibatnya setiap hari kakek dan nenek terus bertengkar dan ujung-ujungnya kakek dan nenek curhat kepadaku.Setiap kali kakek dan nenek curhat selalu saja mereka saling menyalahkan satu sama lain,aku bingung harus berbuat apa?ketika aku selesai sholat di masjid,nenek berbicara denganku
“Nak Niken sabar ya,tadi Lela tetangga kampung sebelah datang kesini memberitahu nenek kalau Selvi dan Marina menjelek-jelekkan kamu dan menjadikan kamu kepindahan kost mereka.”tanggapku
“Yang sabar ya Nak Niken.”hibur nenek
Setelah mendengar kenyataan kalau Niken dan Marina mulai membenciku ,hatiku terluka.Apa aku salah membantu kesulitan Marina? ,tapi mengapa dia menusukku dari belakang?mengapa Marina merebut Selvi dari pelukanku?
Ya Allah kuatkanlah aku aku,kuhibur diriku dengan menulis puisi di facebookku,dan kulewati malam ini dengan untaian tasbih yang terlafadkan dalam tidurku,keesokkan paginya saat aku duduk termenung di bangkuku ,Irgi menghampiriku
“Hey.....Niken ,ngelamun aja nih .Kamu kemarin nulis puisi di status facebookmu,kok sepertinya masalahnya parah banget?”tanyanya
“loh kamu tahu dari mana arti puisiku?”tanyaku balik
“aku bisa mengerti arti puisimu ,malahan aku hafal dengan puisimu.”jawabnya meyakinkanku
Aku heran saat Irgi hafal semua bait puisiku yang kutulis di facebookku kemarin.
“Aku mau menjadi teman curhatmu .Aku rasa kita bisa mencari jalan keluar dari masalahmu .”ajaknya
Kuceritakan semua masalahku tentang Marina dan Selvi pada Irgi .Setelah jam pelajaran usai Irgi mengajakku ke lapangan bola di dekat pemandian air panas.
“Niken ,biasanya kalau aku tertekan dengan masalahku ,aku datang ke tempat ini dan aku berteriak melampiaskan semua masalah yang kuhadapi .Setelah aku berteriak hatiku menjadi lega .Coba kamu berteriak keluarkan semua uneg-unegmu.”pinta Irgi
“Iya,makasih Irgi.Kamu memang sahabatku .”unkapku ceria
Kuteriakkan semua uneg-unegku tentang Selvi dan Marina di lapangan itu, dan Irgi selalu menemaniku,hingga perasaanku menjadi lega.Kini setiap kali aku mempunyai masalah ,Irgi kujadikan teman curhatku ,disaat aku kesepian di kostan ,Irgi mengajakku jalan –jalan di luar.Menjelang UNAS setiap hari aku dan Irgi belajar bersama di kostan.Dan hari yang dinantikan telah datang,pengumuman kelulusan mampu membuat deretan gerbang sekolah di penuhi coretan pilox ,tak pernah terlintas di benakku di hari itu juga Irgi mengungkapkan perasaan sukanya padaku
“Sebenarnya sejak kita sekelas di kelas 12 ini,ada perasaan yang berdesir di hatiku,dan aku yakin desir ini semakin lama semakin beralur saat kulihat wajahmu setiap hari di kelas,aku memang tidak sesempur na amor tapi aku berharap bisa menjadi komet yang selalu menampakkan sinarnya di kala kau sedih.bolehkah aku singgah di hatimu dan menjadi komet yang berharga di hidupmu,aku berjanji aku akan menjadi komet yang hanya muncul untuk memberimu arti cinta.”ucapnya tulus meluluhkan hatiku
“Aku mau kometku memberikan arti cinta dalam hidupku,karena aku yakin komet yang kini di di depanku hanya menampakkan sinar ketulusanya padaku.Sinar komet yang berharga dalam hatiku.”jawabku
Sejurus kemudian jari Irgi memencet hidungku hingga merah aku tak sempat berkelit, kebiasaan usilnya kambuh lagi,namun kali ini aku tak cemberut justru tersenyum.Cubitannya kali ini bukan cubitan di hari biasanya tapi cubitan kali ini cubitan tanda cinta dari kometku.Saat aku asyik ngobrol bersamaIrgi,Selvi menghampiriku
“Niken maafin semua kesalahanku ,Aku berharap kita tetap menjadi sahabat.”pinta selvi memohon
Kupeluk sahabatku seraya berkata
“Aku sudah maafin kamu dari dulu,maafin aku juga.Tentu kita akan menjadi sahabat ,bukankah rasi bintangku kan selalu terangkai dengan pendar bintang sahabat yang kini kupeluk.Biarlah sejuta bintang mengukir persahabatan kita berdua,selamanya.”pintaku tulus. Dalam hatiku berdoa”Ya Allah ,jadikanlah kami berdua sahabat sejati,biarlah luka kehadiran sahabat ketiga diantara kita berdua menghilang dan takkan kembali,selamanya.”
Kini hari bahagia bersama sahabatku menanti di depan mata dan memanggil-manggil di depan sana,karena aku yakin rasi bintang itu akan selalu menerangi persahabatan kita dan kometku akan selalu hadir menemani hidupku.
0 komentar:
Posting Komentar