MY DADY IS KILLER
Rasa muak melihat rona wajah papaku, saat membaca nilai kegiatan ekskul dan nilai akademikku di raporku kian memuncak. Hanya nama itu yang berulang kali dia sebut. Terkadang ingin rasanya aku berlari ke pantai menangis sendiri,menumpahkan kesedihanku melihat kekerasan hati papaku,andai ada air yang bisa mencairkan kebekuan hati papaku akan aku beli,walau harus kutukar dengan nyawaku ,aku ingin sehari saja papa tidak membanggakan namanya atas semua nilaiku yang bagus
“Tidak sia-sia, Bu Selly mengajarmu sehingga nilaimu bagus seperti ini.” ucap papaku
“Dan kalau tidak ada aku, mana mungkin papa melihat rapor anaknya sendiri. Percuma ada Bu Selly kalau tidak ada, aku yang sekolah disana. Mana ada yang bisa papa banggakan dari dia.”Jawabku geram.
“Seharusnya kamu berterima kasih Bu Selly bukannya malah menjelek-jelekkan dia. Jaga sikapmu di depan papa.”bentak papaku
Aku sudah tidak kuat lagi mendengar cemoohan papa terhadapku, segera aku berlari ke taman belakang rumahku, hanya ditempat ini. Kutumpahkan semua kesedihan, aku benci dengan semua yang berkaitan dengan yang berkaitan dengan Bu Selly, kurasakan tangan tulus memelukku dari belakang. Kubalikkan tubuh dan kulihat wajah nan putih bersih tersenyum padaku, kudekap penuh hangat tubuh wanginya
“Kamu yang sabar ya nak,doakan papamu agar sadar kalau buah hatinya begitu bersinar walau tenggelam dalam lumpur .”hibur mamaku
“Tapi sampai kapan ,aku harus bertahan menghadapi sikap papa ,sebenarnya siapa sih Bu Selly itu Ma? kenapa papa selalu membanggakan Bu Selly dibanding aku? Ma aku sudah besar aku berhak tahu apa yang sebenarnya terjadi.”pintaku memohon
“Mungkin, sekarang waktu yang tepat untuk kamu tahu, sebenarnya Bu Selly adalah istri kedua papamu,mereka berdua menikah siri tanpa sepengetahuan mama, sekarang semua sudah terjadi ,kita hanya bisa menerima semua takdir yang sudah digariskan oleh Allah,hanya kamu yang bisa membuat mama teruslah menjadi mutiara putih yang bersinar walau ia tenggelam di dalam lumpur.” pinta mamaku
“Iya ,Ma.Karina janji tidak akan mengecewakan mama.”ucapku terharu
Kupeluk erat tubuh mamaku.Aku tidak pernah membayangkan betapa dalam dan luasnya ,telaga maaf yang bermuara di hati mamaku,teringat ktat dalam memoriku perjuangan yang begitu besar .Saat mama bertugas menjadi bidan di desa terpencil ,ingin rasanya aku hidup seperti tokoh “ARAI” dalam “Laskar Pelangi” yang dianugerahi seorang ayah yang begitu menyayanginya dan keluarganya. Ayah yang menjadi teladan untuk terus bermimpi . Aku yakin Allah tidak pernah buta ,suatu saat nanti Allah akan menyadarkan papaku. Ya,Allah limpahkanlah sinar petunjukmu tuk terangi mutiara hatiku agar aku dapat bersinar di dalam lumpur dan membuat seulas senyum menghiasi wajah mamaku. Hingga keajaiban sinar itu datang ,saat Pak Rendy selaku Kepsek mengumumkan kalau mulai besok Bu Selly tidak mengajar di SMP 1 BANTELA lagi karena beliau ditugaskan oleh dinas pendidikan untuk mengajar di SMP BURING ,betapa leganya hatiku saat kau turunkan kabar gembira ini Ya Allah. Seusai apel pagi acara pelepasan Bu Selly digelar ,aku sangat antusias meliput acara pelepasan Bu S elly . Saat aku sedang sibuk memotret sambutan Kepsek ,Bu Selly memanggilku ,segera kuhampiri dia
“Ada apa Bu?”tanyaku
“Sekarang ibu harus berpisah dengan kalian semua.Ibu akan merindukan kalian semua.Terutama kamu Karina .”Isaknya
Kubiarkan Bu Selly memelukku,namun hatiku terus tersenyum menyambut kepergiannya.Mungkin saat ini saatnya aku membuktikan pada papaku bahwa aku mampu bersinar di sekolah . Tanpa ada Bu Selly di sekolahku . Setelah pelepasan Bu selly ,guru-guru sibuk mempersiapkan murid kelas 3 menghadapi UNAS ,sebelum aku mengerjakan soal UNAS ,aku meminta doa pada papa dan mamaku.
“Pa,Ma.Doakan Karina ya supaya dimudahkan dalam mengerjakan soal-soal UNAS nanti .”pintaku
“Iya ,Nak. Mama dan papa pasti akan mendoakan Karina.Belajar terus ya nak.”pinta mama
Setelah mengikuti 7 hari UNAS ,akhirnya tiba saatnya pengumuman kelulusan. Aku dan Via menerobos kerumunan anak-anak di depan papan pengumuman ,segera mata dan tanganku sibuk mencari namaku di deretan papan pengumuman
“Yessss.......,aku lulus Via kamu juga Via.”teriakku. Aku dan Via loncat-loncat kegirangan
“Oh,iya ,Karina .Selama ya kamu ternyata yang mendapat NUN Tertinggi di sekolah ini dan di kabupaten ini.”ujar Via
Aku bersujud penuh syukur ,atas semua anugerah yang diberikan Allah SWT kepadaku.Seusai acara syukuran di sekolah ,aku segera pulang sekolah .Hati ini tak sabar melihat senyuman mama saat melihat ijazahku . Kubuka pintu ruang tamu,dan tiba-tiba papa memelukku seraya berkata”papa bangga memiliki mutiara yang paling berharga dalam hidup papa.Dan mutiara itu adalah kamu. Kutitipkan mimpi papa ke tanganmu Karina.”pinta papa.Air mataku menetes saat papa memelukku dan mengucapkan kata-kata yang selama ini kunanti. Sudah lama aku merindukan dekapan hangat papaku.Sekarang aku mengerti mengapa Arai Sang Pemimpi itu begitu gigih dalam mewujudkan mimpi-mimpinya ?karena dia memiliki hati papa.Akan aku wujudkan semua mimpi yang kau titipkan papa. Kini semua mottoku berganti motto tentang My Dady is Killer ,kini berubah menjadi My Dady is My Smile.FOREVER.
0 komentar:
Posting Komentar