undefined
undefined

Detak Jantungku Detak Jantungmu



0 komentar
Detak  Jantungku Detak  Jantungmu
Aku menunggu bus di halte 1 dengan perusahaan gundah ,kurang 10 menit lagi ,aku bisa terlambat masuk sekolah .Tanpa kuduga ,seseorang yang mengendarai honda beat putih berhenti tepat di depanku berdiri,segera dia membuka kaca helm inknya
“kamu pasti Vira ,tetangga baruku.Kamu sekolah di SMA MANDELA kan,bareng aku aja. Nanti telat loh.”ajaknya
“kamu siapa?kok tahu namaku.”tanyaku heran
“Aku Vian ,aku tinggal di depan rumahmu.Jadi mulai sekarang kita bertetangga,udah cepat naik”ajaknya lagi
Tanpa basa-basi lagi aku duduk di belakangnya,kita langsung meluncur  ke sekolah,sesampainya di sekolah
“Thanks ya sudah nganterin aku ke sekolah. “ungkapku
“oke,nyantai aja.” Tanggapnya
Kutatap punggungnya yang makin menjauh  saat ia memarkir sepedanya di parkiran ,seusai pulang sekolah aku dan Reni  pergi ke kios majalah untuk membeli majalah “story” yang terbit setiap hari senin ,namun sesampainya di kios majalah 
“Bang ,majalah storynya ada ?”tanyaku
“Loh  Vira ?”pintanya kaget
Aku yang sedari tadi sibuk mencari majalah di deretan majalah yang terpampang  di meja ,kualihkan pandanganku kearahnya dan ternyata Vian yang tadi  pagi mengantarku ,seorang penjual majalah.Aku sempat tak percaya
“Vian,ngapain kamu disini?”tanyaku tak percaya
“Oh,aku lagi bantu sepupuku menjaga kios ini ,kamu mau beli majalah berapa? “tanyanya
“kalau aku beli majalahnya banyak aku dapat diskon kan?”mintaku
“oh beres”pintanya seraya mengangkat kedua jempolnya
Setelah aku dan Reni membayar majalah yang kita beli ,Reni pulang lebih dulu  karena banyak pr di rumahnya,aku memutuskan  menemani  Vian menjaga kios majalah yang semakin ramai dipadati pembeli  ,saat Vian menutup kios majalahnya senja menampakkan semburat warna emasnya .Di sepanjang perjalanan kita pulang aku tak henti-hentinya berdecak kagum dengan sifat Vian yang baik ,mandiri dan tidak sombong,meskipun dia anak orang kaya tapi dia berpenampilan sederhana .
Entah semakin lama aku berada di dekatnya rasa kagumku semakin memuncak ,nadiku berdenyut tak karuan ,dadaku terus bergemuruh .Tak terasa kita sudah berada di depan rumah . Vian melambaikan tangannya kearahku dengan seulas senyum di bibirnya. Malam harinya aku dan Kak Deris pergi berbelanja di supermarket membeli bahan-bahan  kue untuk jamuan ulang tahun pernikahan mama dan papa yang ke 20 .Setelah kak Deris membayar bon di kasir.aku dan kak Deris langsung meluncur meninggalkan supermarket ,saat mobil yang kukendarai  memasuki kawasan dieng mall  ,aku tak sengaja melihat Vian masuk ke dalam Hugo’s Cafe
“Kak Deris,berhenti di depan diskotik ini .Aku mau masuk ke dalam .tadi ,aku melihat temanku masuk kesana.”pintaku memohon
“Bener temanmu masuk kesana dan kamu hanya ingin menemuinya .kamu nggak akan dugemkan?”tanya Kak Deris
“Iya, Kak .Aku berjanji nggak akan dugem .”pintaku meyakinkan Kak Deris
Kak Deris langsung memarkir mobilnya di depan diskotik Hugo’s Cafe . Aku berlari masuk ke dalam diskotik,rasa penasaranku kian menjadi-jadi saat kulihat sekumpulan uang menari mengikuti aliran musik dj yang tak karuan. Sorot lampu yang berwarna –warni tak henti-hentinya menerangi lantai   diskotik ini.Mataku sibuk mencari Vian .DEG.....betapa terkejutnya aku saat kulihat Vian berdiri diatas  panggung  menyapa semua yang hadir di diskotik ini ,sejurus kemudin dia membawakan sebuah lagu ciptaan westlife “My Love”. Tak lama kemudian Vian dikerumuni banyak wanita cantik. Hatiku perih melihat semua ini ,ngilu merasuk ke dalam sukmaku ,kepalaku terasa pening dan berdenyut-denyut,aku tak tahan melihat semua ini.Seusai Vian bernyanyi ,tanpa kusadari aku memanggil namanya dengan keras ,hingga kami saling bertatapan ,kulihat wajah Vian nampak kaget melihatku disini.  Jarum bening membasahi pipiku begitu deras ,aku berlari meninggalkan diskotik ini ,kudengar Vian terus memanggilku dan mengejarku , kutarik lengan Kak Deris , seolah mengerti keadaanku  Kak  Deris langsung tancap gas saat Vian mulai mendekati mobil kita ,kulihat di kaca spion Vian terus mengejarku dan memanggilku hingga bayangannya tak lagi terlihat di kaca spion.
“Vir,kamu cemburu melihatnya bersama gadis lain.Kamu mencintainya Vir?”tanya Kak Deris
“Entahlah Kak,aku belum mengerti perasaanku sendiri,yang jelas hatiku sakit banget saat melihatnya dengan gadis lain .“isakku
“Itu berarti kamu mencintainya ,Vira terkadang apa yang kita lihat tidak seperti yang kita  bayangkan  mungkin dia memiliki alasan saat bernyanyi di diskotik tadi.”nasehat Kak Deris
“Alasannya dia pasti , dia itu playboy dan suka dugem .Dia kan kaya .Menyesal selama ini aku menganggapnya teman baikku.”kesalku.
Keesokkan siang setelah  pulang sekolah ,bus yang aku tumpangi berhenti di depan halte 1 ,segera aku turun namun saat aku berjalan menelusuri gang kecil perumahan elit Araya ,kurasakan ada yang menarik tanganku dari belakang ,kubalikkan badanku dan kulihat Vian kini sudah berada di depanku.
“Vira ,aku mau jelasin soal aku nyanyi di diskotik kemarin.”ucapnya
“Udahlah Vian ,nggak ada yang perlu di jelasin .Aku udah tahu kalau kamu suka dugem ,aku kira kamu itu baik tapi semua salah.”bentakku
“Vira aku bernyanyi di diskotik karena...belum selesai bicara penjelasan Vian kupotong
“Vian mulai sekarang kamu bukan temanku lagi jadi jangan pernah ganggu aku lagi .Aku nggak suka kamu terus mendekatiku.Dan bodohnya aku ,selama ini aku bisa suka sama kamu.”tandasku sambil kuhempaskan tangan Vian yang masih menggengamku,kutinggalkan Vian yang masih terpaku dengan ucapanku barusan.Sesampainya di rumah kuhempaskan tubuhku yang lemas diatas ranjangku.Kutumpahkan semua kesedihan yang masih bergelanyut di dalam hatiku hingga bantalku basah karena cucuran air mataku.Setelah puas menangis,kuputuskan pergi mengunjungi MTD(Malang Tempoe Doeloe) untuk melupakan kesedihanku. Hari makin sore,setelah puas melihat suasana MTD ,aku pulang dengan naik bus ,saat bus yang kutumpangi melewati kawasan Ijen ,lensa mataku menangkap sosok Vian yang baru keluar dai Panti Jantung kasih .Rasa penasaran kembali menelusup ke dalam hatiku  ,kenapa Vian masuk ke dalam Panti ini?apa yang dia lakukan disana?sederet pertanyaan ini terus terulang dalam batinku .Tanpa membuang  waktu lagi kuinjakkan kakiku di depan Panti Jantung Kasih .Di ruang registrasi pengurus panti menyambutku dengan ramah.
“Ibu ,kenal dengan Vian?”tanyaku membuka  percakapan
“oh,nak Vian .Tentu ibu kenal dia.Nak Vian ini donatur tetap di panti ini.Dia sangat baik terhadap  semua anak  panti.”terang bu Mirna pemimpin Panti Jantung Kasih
“Boleh saya melihat –lihat panti ini?”tanyaku
“tentu nak.Mari silakan ibu antar.”ajak bu Mira
Melihat anak panti berhambur menyambut kedatanganku,bahagia menyusup masuk ke dalam relung hatiku,akupun bermain bersama mereka ,kutanyakan tentang Vian pada setiap anak panti ini
“Oh,ya Rico .Menurut adik Kak Vian itu orangnya seperti apa?”tanyaku penasaran
“Kak Vian itu baik banget,dulu Kak Vian yang membiayai operasi cangkok jantungku,aku sayang banget sama Kak Vian .”ucap Rico polos
“kalau kamu Susan .menurut adik, Kak Vian itu baik nggak?”tanyaku lagi
“Baik banget kak ,Kak vian pernah membelikanku buku-buku cerita kesukaanku.”pintanya tulus
Sekarang aku mengerti ,mengapa Vian menyanyi di diskotik mungkin panti inilah yang menjadi alasannya bekerja di diskotik.Keesokkan paginya ,aku bangun pagi lebih awal .Kumenunggu Vian di halte bus 1,tak lama kemudian   Vian menampakkan batang hidungnya,melihatku tersenyum kearahnya,dia yang masih memakai helmnya langsung melepas helmnya .kuhampiri Vian yang sedang memakir sepeda beatnya di pinggir halte.kusodorkan boneka tedy bear  kearahnya,melihat perbedaan sikapku padanya,Vian menatapku keheranan
“Vian ,maafin aku ya.Sekarang aku tahu kalau kamu  memang orang yang baik yang selama ini kukenal.”ungkapku lembut
“Vira sebenarnya aku bernyanyi diskotik itu karena.........
“karena menjadi donatur di Panti Jantung Kasih kan”selaku
“Jadi kamu sudah tahu semuanya?”tanyanya masih tak percaya
Kuanggukkan kepalaku sambil menyunggikan senyuman.
“Setiap kali aku melihat wajah polos anak-anak panti ,aku selalu teringat wajah adikku yang terakhir kalinya di rumah sakit,baru dua tahun dia sudah harus merasakan sakitnya di tusuk jarum infus.”terangnya sedih
Kulihat jarum bening menitik di sudut mata Vian yang berkaca-kaca.Kuhapus air mata yang membasahi pipinya
“Oh ya ,Vian coba dengarkan dada boneka tedy bear ini.”pintaku seraya mendekatkan dada boneka tedy bear kearah telingga Vian
“Wah,ada detak jantungnya.”ungkap Vian sumringah
“Iya,aku sengaja memasang record detak jantung di bagian dada  boneka tedy  bear ini ,agar anak panti mempunyai harapan besar memilki harapan sembuh dari penyakit jantungnya.”imbuhku
“Jadi ,boneka ini khusus kamu buat untuk anak panti ?”tanya Vian tak menyangka
“Ya pasti dong.Nanti sehabis pulang sekolah kita ke panti membagikan boneka ini .”jelasku
“Oke deh.Ternyata Allah nggak salah menganugerahiku rasa cinta padamu.Maukah kamu menjadi detak jantungku  yang selalu berdetak untukku ?”tanya Vian meyakinkan hatiku
“Iya  aku mau menjadi detak jantungmu karena bagiku detak jantungku adalah detak jantungmu.”jawabku bahagia
Kita berdua mengaitkan jari kelingking kita sebagai tanda ketulusan cinta kita. Setelah pulang sekolah aku dan Vian meluncur  ke Panti Jantung Kasih ,disana kita disambut hangat oleh anak panti.Seusai membagikan boneka tedy bear ,aku dan Vian  bermain bersama anak panti hingga senja bersambut di cakrawala .Setelah puas bermain dengan anak panti ,kita berdua pamit pulang,sepanjang perjalanan kita pulang,kucoba mengutarakan keingginanku agar Vian tak lagi bekerja di diskotik.
“Vian,sebaiknya kamu berhenti bekerja di diskotik,lebih baik kamu bekerja di cafe pamanku,pamanku yang  baru membuka  cafe di daerah Ijen  lagi membutuhkan seorang supervisor.”ajakku
“Semenjak kamu tahu aku bekerja di diskotik.Aku  sudah mengundurkan diri bekerja di diskotik tapi kontrakku masih berlaku.Tinggal satu kali manggung,kontrakku habis,aku akan mencoba melamar pekerjaan di cafe pamanmu.”ungkap Vian mantap
Malam harinya,Vian tampil  manggung di diskotik,kutemani dia saat bernyanyi tapi tiba-tiba terjadi keributan dan salah satu pengunjung melemparkan botol bir kosong dan botol itu tepat mengenai kepala Vian .Vian tak sadarkan diri ,aku berlari menghampirinya ,kulihat cucuran darah  mengalir dari kepalanya ,segera kupanggil ambulance,1 jam kemudian Vian ditanggani intensif oleh tim dokter.Selama 5 hari Vian di rawat di rumah sakit selama itu pula aku tak bisa menjengguknya karena mendadak aku sekeluarga harus menghadiri peresmian perusahaan papaku.Hingga hari ke 6 setelah pulang dari Bandung,aku datang ke rumah sakit menjenguk Vian ,parcel buah sudah sejak tadi berada di tanganku namun dokter  yang menanggani  Vian memberitahuku kalau sudah 3 hari yang lalu Vian diperbolehkan pulang.Aku langsung pergi ke rumah Vian,Sesampai  di depan rumah Vian ,kupencet bel rumahnya,5 menit kemudian seorang pembantunya menghampiriku
“Mencari siapa mbak ?”tanya pembantunya
“Viannya ada bik?”tanyaku memburu
“Mas Vian sejak pulang dari rumah sakit  langsung dibawa nona ke villanya.”jawabnya
“Bibik tahu dimana villanya?”tanyaku panik
“Maaf non,bibik tidak tahu .’jawabnya
“Ya sudah,nanti aku akan kesini lagi .”ucapku lemas
Langkah kakiku terasa hampa .Perih hati ini saat Vian menjauh dariku.kurebahkan tubuhku yang tak bergairah di spring bed kamarku.Aku menangis sederas-derasnya ,mama hanya bingung melihatku,aku terbangun dari tidurku yang lelah saat ponselku berdering menandakan satu pesan masuk.kubuka ponselku dan kubaca sms dari paman Erik yang mengajakku hadir di opening cafenya di daerah Ijen.Segera aku dandan dan meluncur ke cafe purple teens di daerah Ijen.Dekorasi teddy bear yang menghiasi taman dan ornamen pintu cafe menyambutku,saat kumelangkah masuk ke dalam cafe,  tumpukan tedy bear di setiap meja cafe om Erik mengingatkanku kembali kenangan bersama Vian ,kuambil satu dan kudekatkan dada teddy bear ke arah telingaku ,kudengar ada suara detak jantungnya.DEG.....hatiku kian bergemuruh saat kudengar  lagu kesukaanku “0ver The rainbow” melantun lembut di belakangku,kubalikkan badanku dan tatapan mesra Vian menyambutku,  reflek kupeluk tubuh Vian yang masih menyimpan kehanggatan
“Vian aku pikir kita akan berpisah.Kamu kemana aja selama ini?”tanyaku terharu
“Maafin aku Vira,aku hanya ingin memberimu kejutan.”jawab Vian lembut

Vian mempersilakan aku duduk di meja yang telah dipersiapkan.Vian mengalungkan kalung perak berliontin tedy bear yang didadanya  tertulis inisial nama kita berdua

                    V                   v


“Vira ,tetaplah menjadi detak jantungku karena sedetik saja kau berhenti berdetak di hatiku,mungkin aku tak bisa hidup,karena bagiku detak jantungmu juga detak jantungku di setiap langkah hidupku selamanya.”ucapnya romantis
Biarlah malam ini terukir bersama rasi bintang yang tersusun di dalam hati kita berdua dan detak jantung cinta kita abadi berdetak menemani setiap hembusan nafas kita,serta pendar bintang yang menghiasi malam romantis ini selalu menerangi hati kita berdua .selamanya

0 komentar:

Posting Komentar

newer post older post